Sumber: Wikipedia. Halaman: 25. Bab: Tahun Kabisat, Computus, Kalender Jepang, Kalender Hijriyah, Imlek, Kalender Gregorian, Detik kabisat, Kalender Jawa, Kalender Tzolkin, Kalender Karo, Kalender Saka, Kalender Korea, Kalender Maya, Masehi, Kalender Bali, Kalender Hitung Panjang, Kalender Julian, Waktu, Bulan, Musim, Kalendar Aztek, Festival Musim Gugur, Kalender Swedia, Titik balik matahari, Kalender Revolusi Perancis, Kalender Tenganan, Norouz, Tanggal 0, Kalender suryacandra, Kalender Temp, Milenium, Kalender candra, Kalender hijri samsi, Kalender Syahri Syams, Kalender Indonesia, Kalender sipil. Kutipan: Computus (Latin untuk "komputasi" atau "penghitungan") adalah perhitungan tanggal Paskah pada kalender gereja Kristen. Nama prosedur ini telah dipakai sejak Abad Pertengahan di Eropa dan merupakan salah satu cara penghitungan kalender terpenting. Rumus utamanya adalah bahwa hari Paskah jatuh pada hari Minggu pertama setelah hari keempat belas pada bulan kamariyah (purnama pertama) yang jatuh pada atau setelah 21 Maret (yaitu tanggal titik Musim Semi Matahari gerejawi). Untuk memperhitungkan tanggal perayaan Paskah, gereja Kristen menggunakan hari bulan purnama "gerejawi," bukan bulan purnama "astronomi." Gereja Ortodoks Timur menggunakan tanggal 21 Maret menurut Kalender Julian, sedangkan Gereja Katolik Roma menggunakan tanggal 21 Maret menurut Kalender Gregorian yang lebih modern dan lebih luas pemakaiannya. Dengan demikian bulan purnama gereja timur biasanya jatuh 4-5 hari setelah bulan purnama gereja barat. Metode ini mulai digunakan setelah reformasi kalender Gregorian tahun 1582. Cara kerjanya diuraikan oleh Clavius dalam buku "Six Canons" (1582), dan penjelasan lengkapnya pada bukunya "Explicatio" (1603). Minggu Paskah adalah hari Minggu setelah tanggal Purnama Paskah. Tanggal Purnama Paskah (TPP) adalah bulan purnama gerejawi setelah tanggal 20 Maret dan tanggalnya dapat dilihat di tabel berikut: Tanggal Purnama Paskah (TPP) selama 300 tahun: 1900-2...