Sumber: Wikipedia. Halaman: 26. Bab: Kodok, Sesilia, Kura-kura brazil, Kodok dan katak, Coqui, Belentung, Katak kepala-pipih kalimantan, Kodok-puru hutan, Katak-pohon bergaris, Katak-pohon berjumbai, Kodok sawah, Bangkong kolong, Bangkong tuli, Bangkong rawa, Bancet rawa, Kongkang jeram, Kongkang kolam, Kongkang racun, Bangkong serasah, Kodok batu, Xenopus, Precil Jawa, Bangkong bertanduk, Kodok tegalan, Bangkong sungai, Occidozyga, Kongkang gading, Beelzebufo, Bancet hijau, Katak Wyoming, Hyla versicolor, Berudu, Bufo valhallae. Kutipan: Kura-kura brazil dikenal juga sebagai kura-kura 'red-ear slider' atau dalam bahasa latin 'trachemys scripta elegans'. Hal ini disebabkan adanya semburat warna merah tepat di belakang matanya sehingga menyerupai telinga berwarna merah. Kura-kura brazil berasal dari bagian selatan Amerika Serikat, memiliki warna tempurung campuran antara hijau dan kuning. Daya tahan kura-kura brazil yang kuat membuat kura-kura mudah beradaptasi dengan lingkungan manapun. Umur kura-kura dapat mencapai usia 20 tahun dengan panjang maksimal sekitar 30 cm. Kura-kura Brazil berkembang biak dengan cara bertelur. Jumlahnya bervariasi antara 20 hingga 45 butir tergantung kesuburan dan cuaca. Kura-kura brazil biasanya bertelur sekitar bulan Agustus hingga September menjelang musim hujan. dan untuk menetas dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu. Setelah menetas kura-kura brazil akan segera mencari perairan untuk tumbuh dewasa. Kura-Kura Brazil berwarna hijau tua dengan garis-garis kuning dan memiliki bercak merah pada setiap sisi di kepalanya. Kura-kura ini dapat mudah dibedakan oleh rahang bawahnya yang lebih bulat dibanding jenis pseudemys yang lebih kotak. Jari-jari kaki belakangnya dihubungkan oleh selaput seperti bebek karena mereka hewan air. untuk membedakan jenis kelamin, Jantan memiliki cakar yang lebih panjang di kaki depannya. sedangkan kloaka pada betina lebih dekat ke tempurungnya daripada jantan. Karena Kura-kura brazil adalah hewan air, maka dari...